Friday, August 07, 2009

Press Release

Attn : Mr. TB
CC : Mr. MG
Mr. AP
Subject : Resignation Letter

The purpose of this letter is to announce my resignation as SLB Wireline Field Engineer, effective from today, 6th August 2009 except there’s another consideration about the Final Exit Visa from Libya.
This was not an easy decision to make, on my part. I've enjoyed working with SLB and I’ve got lots of experiences here. I’ve planned to continue my study for Magister degree and with the career I had here it will be hard to do. Besides, I will change my personal status to marriage soon, and I’m looking for the opportunity that can make me get closer to my new family and will be able to spend more time with them.
I appreciate the opportunities I have been given at SLB and your professional guidance and support. I wish you and the company success in the future.

Yours Sincerely,
RA
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Of course, first question from everybody is, 'Why?'. Keputusan ini bukan hasil pemikiran yang tiba-tiba. Ini sudah mulai saya pikirkan sejak saya direncanakan untuk ditransfer ke Jakarta lalu kemudian batal dan saya dikirim ke sini, hingga akhirnya saya memutuskan untuk mendrop kesempatan saya kuliah di PMBS. Walau murni tanpa paksaan, yang saya pikirkan waktu itu adalah, "Let's give Libya a try. It won't be so bad." Tapi ternyata saya menyesal, karena saya melepaskan kesempatan yang sudah saya inginkan sejak lama, kuliah lagi dengan tujuan masa depan yang lebih baik. Beside, situasi kerja disini tidak memberi kemudahan bagi kondisi fisik saya yang 'limited' dengan suasana kerja lapangan.
Kemudian ada pemikiran lain, bahwa insya Allah, saya akan segera melepas masa lajang saya. Koneksi telepon yang sulit didapat atau mati setiap 5 menit, sangat jauh dari mendukung untuk hubungan jarak jauh di sini. Belum lagi koneksi internet yang sering lemot. Tambahan lagi, saran para sesepuh, keluarga dan teman dekat, bahwa pada saat berkeluarga, yang dipikirkan bukan sekedar tentang saya tapi tentang keluarga.
Setiap orang memiliki prioritas dalam kehidupannya. Money is important, i couldn't argue that. Tapi bagi saya, kebahagiaan jiwa saya lebih penting. Seorang sahabat pernah berkata, "Kalau kerja udah gak enjoy, mah jangan Rin. Kerja kan ibadah, kalau loe gak enjoy nanti gak ikhlas." Dan saya rasa saya menghabiskan tahun terakhir saya di sini untuk sekedar mencari rejeki dunia bukan sebagai implementasi ibadah. Karena saya merasa berat, jadi agak sulit bagi saya untuk merasa ikhlas. Dan ketika saya mulai mengikhlaskannya, kemantapan itu datang, bahwa memang sudah saatnya saya memulai 'Kehidupan' yang lebih baik.
Beberapa orang juga bertanya, "Why now? You just promoted to be IM. Isn't what you want?" No pain, no gain. Being IM means you have better financial, especially the facts that i live in the camp that makes me never spend any cents during my stay here (except for phone charges). Beside, i have rotation, schedule to work. But, the prices that i have to pay is too high. As i've said before, i don't feel more happy to work compare when i was in Balikpapan. I didn't smile as much as i did there, because no one understand my joke. And i don't feel safe whenever i go to the job, because my crew is unreliable and there's no way you can trust them (ask people who already stay here for more than 3 years, this is not subjective thought). I just feel alone, something that i hate much. And most of the time, i have to stay longer than my schedule because doesn't matter how many engineers available in the base, they won't feel enough.
Another comment is,"Sure your future husband is very rich so you don't have to work anymore" I don't have any comment on this, karena ukuran kekayaan tidak pernah sama untuk semua orang. Tapi satu yang pasti, ia memiliki kekayaan hati yang gak semua orang punya. Kesabaran yang nyaris tak berbatas terutama dalam menghadapi saya yang seringkali memiliki keinginan aneh-aneh dan sulit dimengerti. Mengutamakan kebahagiaan saya yang pada akhirnya membuat dia mengorbankan sesuatu. Mendengarkan keluh kesah saya yang sama setiap harinya. Dan insya Allah, Allah meridhai kebersamaan dan kehidupan masa datang kami berdua, dan bahwa kebahagiaan saya adalah bersamanya and vice versa. Just for clarification, he has nothing to do with this decision, he even didn't agree at first time, cause he's afraid that this was just my sudden thought and i will regret it later. But than he can feel that this is what i want and i did think it deeply.
Dan ketika tiba saatnya saya untuk memilih. Ketika schedule saya tidak lagi cocok dengan jadwal pernikahan saya. Ketika saya melulu diminta untuk tinggal hingga akhirnya sekali lagi saya melepaskan kesempatan saya mengikuti 'ujian masuk'. Ketika saya hanya bisa 'ngiler' melihat website Reading Lights karena saya tidak pernah berani mewujudkannya. Ketika fisik saya tidak lagi bekerja sama. Bahwa ada impian-impian saya yang menanti untuk diwujudkan sementara saya tidak lagi menikmati kehidupan di sini. Obsesi saya ingin berkecimpung di 'dunia' yang lain yang selama ini saya tahankan dengan pemikiran 'itu hanya mimpi'. Tapi mimpi bisa jadi nyata, tinggal seberapa gigih kita memperjuangkannya. Dan semoga Allah merestui jalan yang sudah saya pilih ini, Bismillah.
Walau kedengarannya gambling, insya Allah tidak ada penyesalan di belakangnya nanti. Saya percaya kesempatan tidak pernah tertutup selama kita juga tidak berhenti berusaha. Dan bahwa hidup, harus dilakukan dengan sebaik-baiknya. Bukan saya menyerah terhadap sesuatu, tapi saya mencoba untuk mengejar sesuatu.
Last, i would like to say thanks untuk semuanya yang sudah berjuang bersama selama masa saya bekerja di perusahaan ini. Atas semua tawa dan tangis yang membuat hidup saya lebih kaya. Atas semua kesempatan yang diberikan dalam mengembangkan diri saya. Sebagai manusia, tentu tidak luput dari salah. Maka atas segala kesalahan yang disengaja ataupun tidak, mohon dibukakan pintu maaf yang selebar-lebarnya.
And i'm ready for my new life. Mohon doanya ya semua. Aamiin.
Ps: File saya masih belum di close sepenuhnya. Karena masih ada paperwork yang belum selesai. Sampai saat ini memang belum ada offer untuk 'option' yang lain di perusahaan yang sama, but only God knows..

6 comments:

Yunita Fenjery said...

*PLOK PLOK PLOK*
Standing ovation for you, Rin.

Anonymous said...

gud luck for your new life mba rina
;-)

Unknown said...

maacih smua

blossompeach said...

I'm happy for you...

dian maladi said...

howalah, kok cabut, gw kira lo bakal jadi FSM gw rin, hiks, oh well, I still love u rin :p, hahahaha

Ka-el said...

hehe...deg2an gak tuh?! mantap emang..kapan gw ngikutin kyk gitu ya. gilaa...salut!!