Beberapa jam yang lalu, saya sedang sibuk menyusun daftar undangan untuk acara pernikahan saya nanti (yes, i'm getting married, hehehe, blushing). And one thing that shocked me, it took a while for me to remember, siapa saja teman sebangku saya semasa sekolah dulu atau mengingat-ingat nama-nama anggota gank (hehe, anak gaul ;p). Kontrasnya, saya menyusun daftar undangan itu berdua dengan sahabat saya, kami berteman sejak masih taman kanak-kanak hingga (Alhamdulillah) sekarang. Teman yang sangat mengerti saya, selalu mendukung atau mengkritik, dan juga banyak membantu hingga saya bisa dekat dengan calon pasangan hidup saya. OK, i have short term memory akut (atau malah long term memory?), itu bisa jadi excuse. Tapi ada hal lain yang saya sadari. Bahwa pertemanan, sebagaimana halnya pacaran atau pernikahan merupakan hubungan dua arah. Dia bisa bertahan kalau keduanya ada niat menjaga dan memelihara. Lingkungan boleh berubah, umur bisa bertambah, tetapi perasaan akan tetap sama. Selama rasa itu ada, gak masalah berapa tahun kita tidak bertemu, tapi pada saatnya bertemu, surely kita bisa berbagi tawa dan tangis tanpa ragu.
I might be not a good friend, saya sering sibuk dengan dunia saya sendiri dan terkadang 'melupakan' mereka. Tapi saya tau dengan pasti, dengan siapa saya ingin berbagi kebahagiaan ini. Dengan para VIP dalam hidup saya :)
Ps: don't worry kalau memang anda harap-harap cemas menunggu undangan kami (GR mode: on). Memang kartu undangannya belum naik cetak, gara2 smua pihak masih belum setor jumlah undangan yang pasti (hayo smua, setor, molor mulu nih dari dateline!).
1 comment:
Sukses ya Buk sama persiapannya.
Anak-anak reservoir DCS jgn lupa diundang ya ;p hehe..
Post a Comment