Saya bukan contoh yang baik yang selalu menjaga hubungan pertemanan. Dengan beberapa teman yang benar-benar dekat saya keep contact tapi beberapa lainnya menghilang begitu saja. Padahal saya selalu punya teman baik dalam beberapa stage dalam periode hidup saya, namun hanya beberapa yang everlasting.
Jadi, ceritanya, karena suatu hal, saya menghubungi salah seorang teman beberapa hari yang lalu. Saya SMS dia dan saya katakan kalau ini Rina, mantan 47, IPA3 angkatan 2K. Tanpa diduga dia ternyata malah menelepon saya. Setelah terlibat obrolan beberapa lama, ternyata SMS saya tidak cukup menerangkan siapa diri saya, dia butuh waktu berpikir dan mengenali Rina yang mana hingga harus menelepon saya (nasib punya nama pasaran dan jadi orang gak tenar ;p). Surprisingly, dia mengenali suara saya walau saat itu saya sedang sakit tenggorokan sehingga suara saya serak-serak-bechyek. Setelah basa-basi di telepon, beberapa menit kemudian dia meng-SMS saya,"Kenapa gak bilang Rina yang satu SMP. Kan kita satu SMP juga." Saya pun berdalih dengan alasan kepanjangan mengetikkannya di SMS. Kemudian dibalas lagi olehnya,"Bilang aja Rina Aprila bukan Aprilia, gitu." Saya spontan tertawa membaca ini. Dari dulu saya memang selalu protes kalau ada orang menulis atau memanggil nama tengah saya dengan Aprilia bukan Aprila. Yang saya kagetkan, teman saya ini ingat akan hal ini. Padahal kita hanya sekelas waktu di SMP (kelas 2 dan 3), sedangkan waktu SMA tidak pernah dan kalaupun bertemu hanya sebatas hai-hai saja. Curhat sesekali namun juga tidak sering terlibat dalam obrolan super panjang atau super intensif.
Beberapa orang memang menaruh perhatian pada hal detil. Beberapa orang juga mengingatkan kita akan suatu hal. Seperti saya kalau mendengar nama Benyamin atau lagunya pasti teringat pada teman saya ini. Yah, sedikit merasa bersalah karena selama ini saya sering menelantarkan hubungan pertemanan. Tidak hanya dengan dia namun juga dengan yang lainnya.
Maaf....
No comments:
Post a Comment