Monday, March 31, 2008

prioritas

Karena kadang kita tidak dapat mencapai semuanya dalam hidup, itulah gunanya prioritas.

Monday, March 17, 2008

ramalan

Katanya (jangan tanya kata siapa), kepribadian dan jalan pikiran seseorang terlihat dari cara dia menulis. Yang menulisnya sistematis, mungkin orang yang teratur, rapi. Yang nulisnya sesuai aturan SPOK, mungkin orang yang kaku. Yang menulisnya jelas, mungkin orang yang logical.
Giliran saya membaca tulisan saya sendiri, dari postingan-postingan di blog ini. Terlihat kalau saya orang yang mungkin egois atau selfsentris (soalnya isinya melulu tentang saya atau pemikiran saya), introvert (gak semua ngerti kan apa yang saya tulis), gak fokus (mau nulis apa suka ngelebar ke mana-mana), males (nulis disingkat-singkat, judul pendek-pendek), complicated (soalnya kadang-kadang jalan pikirannya terlalu rumit dan tulisannya suka muter-muter ga ketemu inti). Apalagi ya? Galak (abis banyak yang isisnya maki-maki orang sih), dan mellow (dengan kutipan2 lagu yang mellow, masih kurang jelas apa?).
Ada lagi yang mau saya ramal? :)

respect

Kemarin sempat melihat music show gitu di TV (disempet-sempetin sih, soalnya ada Sherina, hehe), Peterpan was the star. Temanya tentang cinta wanita, jadi hampir di setiap lagu ada penyanyi cewek sebagai bintang tamunya gitu. But, that's not the point. Jadi, ada salah seorang bintang tamu, cewek juga, suaranya sih lumayan namun belum bisa dibilang spesial. Saya jarang mendengar namanya sebelumnya, jadi saya kira dia pendatang baru, dan sepertinya memang iya (karena tampangnya gak familiar, atau gw yang gak gaul?). Sayangnya, si cewek ini dari awal sampai akhir lagu B.A.C.A. Keliatan banget dia gak hapal lagunya dan baca teks yang ada di depannya. Bedakan saat penyanyi lainnya yang ngisi (di acara ini, nyanyinya ga keroyokan, jadi peterpan sama A, trus peterpan sama B, etc), OK, beberapa dari mereka juga gak hapal lagu atau sedikit lupa di tengah, tapi setidaknya gak total baca dan gak ketauan banget waktu nyontek. Malah yang salut, contohnya Sherina, Audy mereka nyanyi dari awal sampai akhir tanpa baca. Sherina sampai main piano segala. Padahal, dua penyanyi ini terjun lebih dulu ke dunia tarik suara. Saya bukan penggemar fanatik peterpan, beberapa saja dari lagu mereka yang saya hapal. Tapi pointnya disini adalah menghargai. Seperti kasus ini saat dia diundang sebagai bintang tamu, bukankah harusnya si bintang tamu ini setidaknya menghapal lirik lagunya. Untung aja melodinya ga salah-salah. Kalau enggak, gak termaafkan banget tuh. Makanya saya gak heran kalau di akhir penampilannya, Ariel gak nyebutin nama penyanyinya. Biasanya kan kalau berduet dengan bintang tamu, mereka saling sebutin nama gitu deh di akhir penampilan. Yah, itu sama aja kalau kamu menghadiri wawancara kerja terus bagian pertanyaan, "apa yang anda tahu tentang perusahaan ini," dan jawabannya "nothing!". Ya jelas si penanya bakal gak interest. So, this is all about respect.
Another thing i want to add, masih dengan topik yang sama, belakangan ini sebel banget kalau ngeliat ada cowok yang "ringan tangan" sama orang yang notabene bukan apa-apanya. Pelak-peluk sembarangan, atau nyender-nyender seenaknya, gandeng-gandeng ga permisi, atau apalah. Dikira cewek tuh bantal atau patung kali. Ini juga bagian dari respect. Kalau mereka punya respect ke cewek tersebut, mereka gak bakalan ngelakuin hal itu. OK, you can say orang itu terlalu ramah, atau western affected (too much!), atau whatever excuse that you're trying to make. But, still, here, kalo loe liat ada cewek-cowok jalan gandengan loe pasti mikir ada yang spesial kan with them, jadi budaya kaya gitu tuh masih gak biasa. Beberapa cewek (saya misalnya) kadang ngerasa gak nyaman dengan perlakuan kaya gitu. So, kalau mereka respect, hal kayak gini gak akan kejadian.
Yang lain lagi, perhatiin ga sih, belakangan ini basa-basi udah gak ada lagi. Orang udah gak mau lagi repot-repot ngucapin makasih misalnya abis bayar sesuatu ke kasir, atau abis seseorang mengucapkan terima kasih gak ada tuh balasan ucapan "kembali" atau "sama-sama" atau sekedar senyum dari lawannya. Atau misalnya, minta maaf kalau habis menyenggol seseorang. Kayaknya memang dunia udah jadi slonong boy aja sekarang ini.
OK, mungkin saya terlalu melantur. You can disagree with me, call me conventional, call me naive, but still, kita dihargai karena budaya dan attitude kita yang sempurna. Kalau kita tidak tahu bagaimana menaruh respect pada seseorang, jangan harapkan hal yang sama akan berlaku bagi kita.
Self intropection for today (for myself especially), sudahkah saya melakukannya?

Friday, March 14, 2008

Tuesday, March 11, 2008

tentang diriku

Seseorang pernah berkata, kalau saya punya bakat autis, saya hidup di dunia saya sendiri (autis kok bakat, hehe). Saya tidak terusik dengan keramaian di sekitar saya, atau apa yang terjadi di luar dunia sana, saya tetap fokus hanya pada apa yang saya anggap menarik (autis atau egois atau super cuek ya?). Ada lagi yang pernah bilang, kala saya menulis (blog atau diary), saya seperti menulis kepada diri saya sendiri. Saya seakan berbicara pada diri saya sendiri. Dan hanya saya yang mengerti apa yang saya tulis. Kadang, saya merasa hidup di dunia ilusi. Apa yang terjadi pada saya hingga hari ini, baik atau buruk adalah mimpi. Hingga kadang sulit membedakan mana yang nyata dan tidak. Pernah pula ada yang berkomentar, entah dia serius atau tidak, saya punya dua kepribadian. Saya bisa menjadi orang yang sama sekali berbeda tergantung situasi atau orang yang saya hadapi. Kelihatannya gawat juga ya. Kalau ada dokter jiwa yang membaca ini, mereka pasti senang. Satu lagi calon sumber pendapatan. Hehehe.

Tak berbalas

Case 1 : Sang pria sedang berada di luar negeri, setiap hari bercerita via blognya tentang bagaimana senangnya ia mengunjungi tempat ini, tempat itu, bermain dengan si A, jalan dengan si B. Sementara wanitanya dengan rutin selalu mengirim comment di blog sang pria atas setiap postingannya. Sayangnya, setiap commentnya selalu tak berbalas, setiap SMS yang di kirimkan tak berbalas, juga setiap email dan telepon yang ia lakukan.

Case 2: Masa pedekate, sang pria mencoba menarik perhatian wanita yang dikaguminya via SMS. Entah terlalu malu menyapa langsung atau tidak punya pulsa untuk telepon. Namun, mungkin kata-kata di SMSnya yang kurang berkenan, atau sang wanita yang jual mahal, SMS-SMS itu tak pernah berbalas. Selalu berujung tanda tanya di hati sang pria akan apa pendapat wanita tersebut, apakah dia terganggu?

Case 3: Pengagum rahasia, hanya bisa melihat dan menyimpan dari jauh, tanpa berani untuk mengungkapkan atau bersapa lebih dari sekedar 'Hai'. Sang pria tetap saja berlalu.

Dan kasus-kasus tak berbalas lainnya.
How do you feel?

Friday, March 07, 2008

doa

Wish me luck ya, everybody, hopefully will go smoothly. The sooner, the better.
And........, get out of here, spread my wings....

Thursday, March 06, 2008